Kamis, 03 Oktober 2013

PERILAKU JUJUR


PENTINGNYA PERILAKU JUJUR DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

 Jujur dapat diartikan bisa menjaga amanah. Jujur merupakan salah satu sifat manusia yang mulia, orang yang memiliki sifat jujur biasanya dapat mendapat kepercayaan dari orang lain. Sifat jujur merupakan salah satu rahasia diri seseorang untuk menarik kepercayaan umum karena orang yang jujur senantiasa berusaha untuk menjaga amanah. Amanah adalah ibarat barang titipan yang harus dijaga dan dirawat dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab. Berhasil atau tidaknya suatu amanat sangat tergantung pada kejujuran orang yang memegang amanat tersebut. Jika orang yang memegang amanah adalah orang yang jujur maka amanah tersebut tidak akan terabaikan dan dapat terjaga atau terlaksana dengan baik. Begitu juga sebaliknya, jika amanah tersebut jatuh ke tangan orang yang tidak jujur maka ‘keselamatan’ amanah tersebut pasti ‘tidak akan tertolong’.

Dengan demikian, jujur dapat pula diartikan kehati-hatian diri seseorang dalam memegang amanah yang telah dipercayakan oleh orang lain kepada dirinya. Karena salah satu sifat terpenting yang harus dimiliki bagi orang yang akan diberi amanah adalah orang-orang yang memiliki kejujuran. Karena kejujuran merupakan sifat luhur yang harus dimiliki manusia. Orang yang memiliki kepribadian yang jujur, masuk dalam kategori orang yang pantas diberi amanah karena orang semacam ini memegang teguh terhadap setiap apa yang ia yakini dan menjalankan segala sesuatu dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab.

Karena orang yang jujur umumnya akan bertanggung jawab penuh akan segala yang diberikan atau dibebankan kepadanya maka pasti ia akan berusaha sekuat tenaga untuk menjalankan kewajibannya tersebut dengan sungguh-sungguh. Selain itu orang yang dalam lubuk hatinya mengalir darah kejujuran maka ia tidak akan sanggup menyakiti atau melukai perasaan orang lain. Dan karena itulah orang semacam ini pantas diberi amanah, dengan kejujurannya ia tidak akan sanggup mengecewakan orang yang telah memberinya amanah tentukan bukan amanah yang menyesatkan.


Pengertian dan Hakikat Jujur Menurut Islam

Kejujuran adalah perhiasan orang berbudi mulia dan orang yang berilmu. Oleh sebab itu, sifat jujur sangat dianjurkan untuk dimiliki setiap umat Rasulullah saw. Hal ini sesuai dengan firman Allah:


“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya.” (Q.S. an-Nisa: 58).
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghianati Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu menghianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (Q.S. al-Anfal: 27).

Dari dua ayat tersebut didapat pemahaman bahwa manusia, selain dapat berlaku tidak jujur terhadap dirinya dan orang lain, adakalanya berlaku tidak jujur juga kepada Allah dan Rasul-Nya. Maksud dari ketidakjujuran kepada Allah dan Rasul-Nya adalah tidak memenuhi perintah mereka. Dengan demikian, sudah jelas bahwa kejujuran dalam memelihara amanah merupakan salah satu perintah Allah dan dipandang sebagai salah satu kebajikan bagi orang yang beriman.

Orang yang mempunyai sifat jujur akan dikagumi dan dihormati banyak orang. Karena orang yang jujur selalu dipercaya orang untuk mengerjakan suatu yang penting. Hal ini disebabkan orang yang memberi kepercayaan tersebut akan merasa aman dan tenang.

Jujur adalah sikap yang tidak mudah untuk dilakukan jika hati tidak benar-benar bersih. Namun sayangnya sifat yang luhur ini belakangan sangat jarang kita temui, kejujuran sekarang ini menjadi barang langka. Saat ini kita membutuhkan teladan yang jujur, teladan yang bisa diberi amanah umat dan menjalankan amanah yang diberikan dengan jujur dan sebaik-baiknya. Dan teladan yang paling baik, yang patut dicontoh kejujurannya adalah manusia paling utama yaitu Rasulullah saw. Kejujuran adalah perhiasan Rasulullah SAW dan orang-orang yang berilmu.



Contoh Sikap Jujur kepada Allah,Diri Sendiri dan Orang Lain.
Contoh Sikap Jujur kepada Allah:
Jujur kepada Allah adalah dengan bertaubat.Bertaubat haruslah diikuti dengan keyakinan, lalu diaplikasikan dalam perbuatan tulus tanpa paksaan dan berniat dengan kuat  tidak akan mengulangi kesalahannya lagi. Kejujuran kepada Allah dilakukan dengan sangat khusyu’ sampai terasa ke hati. Pengakuan kepada Allah SWT dengan kesadaran dan mengakui kesalahannya, baik yang dilakukan dengan sadar maupun kesalahan yang tidak disadari.
Contoh Sikap Jujur kepada Diri Sendiri:
Orang yang berbohong terhadap dirinya sendiri disebut munafik. Orang-orang munafik di benci oleh Allah, dan akan membawa kerugian bagi dirinya dikemudian hari. Beberapa perbuatan yang membohongi dirinya sendiri seperti, dihadapan orang ia tampak baik dan saying, namun di dalam hatinya ia dendam dan membenci. Ia mengatakaan suka, namun sebenarnya  ia tidak menyukai. Kebiasaan jujur pada diri sendiri, memepuk sikap percaya diri dan selalu optimis dan cenderung menerima kekurangan orang lain.
Contoh Sikap Jujur kepada Orang Lain:
Manusia sebagai makhluk social, senantiasa melakukan komunikasi dan interaksi dengan orang lain. Sikap jujur ke orang lain akan memengaruhi hubungan dengan orang lain. Orang yang suka berbohong akan  mengalami masalah, apalaginkebohongan lambat laun akan terbongkar.
Agar kejujuran terpupuk dalam hati, yang pertama harus dilkukan adalah senantiasa jujur di hadapan Allah SWT. Selali beristigfar dan mengakui kesalahan dan memohon ampunan. Banyak manfaat dari bersikap jujur dan menjaga kejujuran, antara lain dalam menjalani kehidupan sehari-hari menjadi tenang hati tanpa beban pikiran, karena tidak ada kebohongan yang ditutupi. Sehingga dapat mengungkapkan atu berbicara dengan apa adanya.
Menjadi lebih optimis dan percaya diri, hubungan dengan orang lain akan berjalan dengan baik dan terhindar dari masalah dan disukai banyak orang. Cerita-cerita yang berkisah mengenai contoh sikap jujuur kejujuran kepada Allah,diri sendiri dan orang lain juga akibat atau hasil dari kebohongan bias dijadikan pelajaran berharga bagi kehidupan manusia.

 Nama Kelompok  : Annisa Nur Wahyuni  (03)
                               Eva Rosdiana Dewi     (07)
 Kelas                    : X MIPA 7